Universitas Soka Meluncurkan CBT secara Nasional di Jepang

Universitas Soka meluncurkan CBT nasional untuk penerimaan mahasiswa akhir, meningkatkan akses, efisiensi, dan kepuasan—menandai yang pertama bagi universitas swasta di Jepang.

Sako1

Latar Belakang

Pada tahun 2025, Universitas Soka merayakan hari jadi ke-55 nya. Sebagai bagian dari rencana strategis jangka menengah hingga panjang sepuluh tahun yang berjudul "Desain Agung Universitas Soka 2021–2030," universitas ini bertekad untuk membentuk "warga global yang menciptakan nilai," dengan inisiatif yang berpusat pada pendidikan, penelitian, SDGs, dan keragaman.

Salah satu ciri khas Universitas Soka adalah orientasi globalnya. Pada bulan April 2025, universitas ini menjalin kemitraan akademis dengan 271 universitas di 69 negara dan wilayah. Mahasiswa internasional menyumbang 17.5% dari jumlah mahasiswa, dan 20.5% dari mahasiswa S1 Jepang telah belajar di luar negeri. Sejak tahun 2010, universitas ini juga menerapkan Program Kewarganegaraan Global (GCP), yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk belajar S2 di luar negeri dan karir global, menghasilkan banyak alumni yang terkemuka.

Sebagai hasil dari inisiatif-inisiatif ini, Universitas Soka menduduki peringkat ke-8 di Jepang dalam kategori "Lingkungan Internasional" dari Times Higher Education (THE) Japan University Rankings 2025, yang diterbitkan setiap tahun oleh The Times (UK).

Tantangan

Saat ini, universitas sedang melakukan reformasi kurikulum yang ditujukan untuk tahun akademik 2026. Hal ini termasuk penggabungan Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis, serta pembentukan departemen baru di Fakultas Ilmu dan Teknik. Pada tahun 2026, Universitas Soka akan terdiri dari 7 fakultas dan 10 departemen. Kerangka penerimaan mahasiswa juga akan diperbarui, dengan dua format ujian masuk baru yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun yang sama. (Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.soka.ac.jp/en/admissions/)

Untuk tahun akademik 2025, Universitas Soka mengadopsi format ujian berbasis komputer (CBT) Prometric untuk pertama kalinya dalam Ujian Masuk Umum Akhir Semester (Format Dua Mata Pelajaran). Mengingat basis pendaftar nasionalnya, universitas telah lama melakukan sesi ujian regional dan melihat jaringan pusat ujian lokal Prometric yang luas dan efisiensi biaya sebagai keuntungan kunci untuk memperluas akses lebih lanjut.

Sako2

Proses Implementasi

Universitas tersebut menghabiskan sekitar lima tahun untuk mengevaluasi transisi dari pengujian berbasis kertas (PBT) ke CBT. Meskipun prevalensi PBT di universitas-universitas Jepang, Universitas Soka secara proaktif membahas bagaimana menjaga keadilan bagi para pelamar dan mengelola peningkatan persiapan yang terlibat dalam mengadopsi modalitas pengujian baru.

Dari keputusan untuk melanjutkan hingga implementasi sebenarnya, Universitas Soka bekerja erat dengan Prometric melalui pertemuan rutin dan kunjungan ke pusat uji coba. Prometric memberikan dukungan detail untuk menyelaraskan pengiriman CBT dengan harapan operasional universitas, akhirnya memungkinkan pengalaman ujian yang sangat sesuai dengan PBT tradisional dalam hal struktur dan waktu.

Keamanan merupakan kekhawatiran utama. Universitas tersebut mengonfirmasi sebelumnya bagaimana pusat-pusat uji coba akan mengelola aliran kandidat dan merespons insiden-insiden tak terduga. Dengan yakin pada kerangka keamanan yang kuat dari Prometric, Universitas Soka berhasil melakukan ujian tanpa insiden apa pun. Umpan balik survei dari peserta ujian menyoroti kepuasan tinggi dengan fasilitas dan pengalaman pengujian secara keseluruhan.

Manfaat dan Hasi

Implementasi CBT memberikan manfaat operasional dan strategis yang nyata:

  • Peningkatan Aksesibilitas: Para pelamar sekarang bisa mengikuti ujian di pusat-pusat lokal yang aman di seluruh negeri, mengurangi beban perjalanan dan meningkatkan partisipasi.
  • Peningkatan Efisiensi: Jumlah staf yang dibutuhkan untuk administrasi ujian berkurang 50%, dari 10 menjadi 5, mengurangi beban kerja pada fakultas dan staf universitas.
  • Efektivitas Biaya: Meskipun implementasi awal melibatkan investasi, biaya pengiriman ujian secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan administrasi berbasis PBT tradisional.
  • Umpan Balik Positif: Para peserta ujian melaporkan kepuasan tinggi terhadap kenyamanan dan fungsionalitas pusat ujian Prometric.

Selain itu, pelaksanaan CBT untuk Ujian Masuk Umum Term Late menciptakan jalur berharga bagi siswa yang belum memutuskan langkah selanjutnya untuk mendaftar dan dipertimbangkan bahkan di akhir siklus penerimaan.

Pandangan ke Depan

Meskipun implementasi awal berhasil, universitas mengidentifikasi literasi digital sebagai tantangan utama. Meskipun CBT hanya membutuhkan keterampilan dasar - mengklik dan memasukkan angka - beberapa pendaftar merasa formatnya sulit karena pengalaman terbatas menggunakan komputer. Untuk memaksimalkan manfaat CBT, universitas menyadari pentingnya menurunkan hambatan penggunaan teknologi dan akan menyambut inisiatif dukungan dari Prometric untuk membantu mahasiswa mengenal platform pengujian digital.

Di masyarakat yang semakin digital, Universitas Soka melihat integrasi penerimaan dan teknologi digital sebagai isu kritis. Langkah pertama universitas menuju digitalisasi proses penerimaan datang selama pandemi COVID-19, ketika ujian masuk berbasis diskusi kelompok PASCAL dialihkan ke format online.

Implementasi CBT tahun 2025 menandai langkah berani dalam upaya universitas untuk memodernisasi penerimaan. Hal ini juga mendorong refleksi internal terhadap pertanyaan inti: "Nilai apa yang dapat kami tawarkan kepada para pendaftar sebagai universitas?" Inisiatif ini, yang dimungkinkan dalam kolaborasi dengan Prometric, merupakan tonggak penting dalam memperluas akses ke pendidikan berkualitas dan akan menjadi dasar untuk inovasi di masa depan.

Unduh Kisah Sukses